May 28, 2012


Teruntuk pintu sebelah rumahku,
Hari ini aku putuskan untuk menulis surat ini. Bukan surat cinta, cuma surat rindu.

Teruntuk pintu sebelah rumahku,
Bagaimana keadaanmu? Bagaimana kuliahmu? Bagaimana harimu? Entahlah rasanya begitu banyak tanda tanya untuk sosok di balik pintu sebelah rumahku.

Derap derap berjalan, banyak kaki kaki yang kian kesana kemari menuju rumahmu. Dan tidak ada dari sepasang kaki kaki itu yang merupakan aku.

Aku memutar waktu yang ada di dalam laci kenangan.
Sebelah mana yang salah? Bagian mana yang harus aku buang biar kita bermain bersama lagi?      

Ah, aku rasa ini hanya karna kita saja yang menua. benarkan?
Membuat pengotakkan ruang gerak yang kadang begitu memuakkan.

Yah aku memang tidak punya cukup banyak kata bagus untukmu.
Cuma rindu yang cukup menggunung.

Salam ketuk untuk tetanggaku.
Semoga saja surat singkat ini bisa mengetuk lagi sapa di antara kita :)

No comments:

Post a Comment